Translate

Pages

Showing posts with label PLACES. Show all posts
Showing posts with label PLACES. Show all posts

Monday, 9 February 2015

WONDERFUL INDONESIA | TORAJALAND

0 komentar



























Terlindung aman di luar gunung tinggi dan tebing batu granit, inilah tempat dimana  masyarakat Toraja tinggal, di sebuah lembah subur dengan terasering sawah menghijau dan perkebunan kopi yang subur. Inilah salah satu tempat terindah di Indonesia yang menyimpan daya magis dalam kultur extravaganza Tana Toraja serta bebatuan megalitik Lore Lindu.
Pesonanya terkuak ketika tengkorak-tengkorak manusia menunjukan kemisteriusannya kepada Anda juga puluhan kerbau dan babi yang pasrah disembelih untuk upacara kematian demi sebuah ritus ‘Orang Mati yang Hidup’ .
Di sinilah Anda dapat melihat situs makam pahat di Lemo, makam goa purba di Londa, menhir di Rante Karassik, dan perkampungan Kete Kesu unik. Semuanya terpeliharanya dalam bingkai adat budaya karena masyarakatnya sangat menghormati leluhur dengan tetap menjaga eksistensi pekuburannya.
Tahun 2004, berkat kekayaan budayanya, Tana Toraja dimasukkan dalam daftar sementara warisan budaya dunia oleh UNESCO (Inscription World Heritage-C1038). Menyambut hal ini masyarakat Toraja menggelar upacara Pesta Toraja (Toraja Fiesta) di pasar seni Rantepoa, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Acara tersebut menyuguhkan serangkaian tarian dan atraksi dari 15 kecamatan di Tana Toraja. Toraja Fiesta adalah salah satu perwujudan Rambu Tuka’, ungkapan kegembiraan
Ketika Anda pergi ke dataran tinggi Tanah Toraja maka bersiaplah terpesona keindahan alamnya yang menakjubkan. Di saat yang sama ada daya tarik dari masyarakatnya telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi mereka dalam siklus kehidupan yang kekal dan kematian di Bumi.
Jalan dari Makassar ke Toraja sepanjang pantai sekitar 130 km kemudian berakhir di  pegunungan. Setelah masuk ke Tana Toraja di pasar Mebali maka Anda akan memasuki pemandangan luar biasa berupa batu granit abu-abu dan pegunungan biru. Keindahan ini sempurna dalam balutan kontras tumbuhan hijau.
Di sini, bangsawan Toraja diyakini keturunan dewa yang turun dengan tangga surgawi untuk tinggal di Bumi dengan alamnya yang indah ini.
Untuk menjaga kekuatan tanah dan rakyatnya, masyarakat Toraja percaya bahwa tanah ini harus dipertahankan melalui ritual untuk merayakan mereka hidup dan yang telah mati, melekat saat musim taman. Di Toraja kehidupan secara ketat dipisahkan dari upacara kematian.

WONDERFUL INDONESIA | BALIEM VALLEY

0 komentar
Baliem Valley
Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari WamenaPapua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang.
Untuk mencapai lembah yang eksotik ini Anda harus mencapai Jayapura terlebih dahulu. Dan untuk mencapai Wamena, ada banyak sekali pilihan penerbangan, seperti Trigana, MAF, AMA, Yajasi, Manunggal Air, atau pesawat Hercules.
Tapi jangan kaget bila di Wamena harga barang masih begitu tinggi, Untuk makan di warung kelas warteg, Anda bisa menghabiskan sekitar Rp 25.000 atau sekitar dua kali lebih mahal daripada Jakarta. Semua harga di Wamena lebih tinggi daripada di tempat lain karena semua barang datang melalui udara. Wamena belum punya hubungan darat dengan tempat lain, termasuk ibu kota Papua, Jayapura.


WONDERFUL INDONESIA | KOMODO NATIONAL PARK

0 komentar
Kendurkan syaraf dan bebaskan pikiran Anda untuk berpetualang di tempat yang menakjubkan ini. Saat berada di Taman Nasional Komodo seakan saja Anda berada di planet lain, sebuah pengalaman sangat mengesankan dan tak terlupakan bila mengunjunginya.


Datanglah ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Ada keindahan menunggu Anda di sini, belum lagi kekayaan biota bawah airnya. Sementara di atasnya terpampang pulau-pulau indah berpasir putih hingga yang berpasir merah muda indahnya saat disapa matahari.

Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Meskipun penampilannya menyeramkan, komodo bukanlah hewan pemburu yang aktif, mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah mengintai mangsanya, terkadang hingga berhari-hari, komodo akan memakan  mangsanya yang tengah sekarat.  

Meski besar ukurannya, bersisik, berkuku tajam, lidah menjulur bercabang dua, serta bentuknya yang purba tetapi Anda tidak perlu takut melihatnya seseram itu karena setiap pengunjung termasuk Anda yang ingin melihat hewan ini akan ditemanijagawana yang sekaligus sebagai pawang. Anda tinggal mematuhi saja semua petunjuk dan saran pemandu berpengalaman ini.


Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies langka yang hampir punah, hanya dapat Anda temukan di Taman Nasional Komodo. Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai a World Heritage Sitedan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Sejak saat itu kemudian memperluas tujuan konservasinya juga untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.

Taman ini mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km². Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran besar biasanya memiliki panjang 3 m dan berat 90 kg. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.

WONDERFUL INDONESIA | KECAK DANCE

0 komentar
“Di atas tebing Pura Luhur Uluwatu, kesan magis dihadirkan dari  sebuah pertunjukkan tarian khas Bali yang mengagumkan. Nuansa sakral mengalun bersama seruan penari yang bergema ke langit dengan latar Matahari tenggelam dan lautan Samudera Hindia yang membentang luas. Bulu kuduk Anda akan seketika merinding mendengar suara para penari dan gerakannya yang memukau. Dapatkan pengalaman melihat langsung tari kecak di pura terkenal ini.”

Jangan bilang Anda pernah ke Bali apabila belum menyaksikan tari kecak yang unik, indah, sekaligus magis. Pertunjukkan tari ini dapat dijumpai di Pura Luhur Uluwatu, selain ada juga Desa Batubulan, dan Jalan Hanoman. Akan tetapi, tari kecak di Pura Uluwatu jelas akan memberikan pengalaman fenomenal dan mengesankan. Pertunjukan tari ini selalu berlangsung menarik dengan suguhan paket musik ritmis, suara dan gerakan harmonis para penarinya, warna-warni kostum, dan tentunya Matahari tenggelam yang indah.
 Memasuki Pura Luhur Uluwatu yang sakral ini saja Anda sudah akan merasakan aura magis yang tak dapat didefinisikan  kata-kata. Sebelum memasuki kawasan pura, penjaga pura akan memberikan kain selendang untuk dikenakan di pinggang. Bagi yang berpakaian pendek di atas lutut, akan dipinjamkan sehelai kain untuk dipakai serupa sarung. Ini adalah salah satu peraturan yang hendaknya diikuti sebagai bentuk rasa hormat saat berada di tempat ibadah masyarakat Hindu Bali ini.

Wisatawan yang ingin menyaksikan pertunjukkan tari kecak dan tari api di Pura Luhur Uluwatu harus terlebih dulu melakukan reservasi, bahkan 3 hari sebelumnya. Kalau pun dapat membeli tiket setibanya di Pura Luhur Uluwatu, kemungkinan besar Anda akan tidak dapat tempat duduk. Betapa tidak, sekali pertunjukkan, wisatawan yang datang menonton dapat mencapai sekira 1000 orang. Adapun tiket masuk untuk menyaksikan tarian  ini adalah sekira Rp75.000,-. Bayangkan betapa besar sumbangan atraksi hiburan tari bermuatan nilai keagamaan, budaya, dan kesenian ini bagi industri wisata di Bali.

Ciri khas tari kecak adalah harmonisasi suara dan gerak yang ditampilkan puluhan penarinya dan semuanya itu dilakukan bahkan tanpa adanya seseorang yang bertugas sebagai pemberi komando. Tentu tidak mudah mengharmonisasikan suara dan gerak sekian puluh orang untuk menjadi sebuah rangkaian tari bernuansa magis tersebut. Inilah salah satu keunggulan Bali, selain memiliki pesona keindahan alam yang menjadikannya dinobatkan sebagai Pulau Dewata, Bali juga mampu mengolah dan mengemas seni budayanya menjadi sebuah sajian atau atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan.

Tersedia tempat duduk melingkar bak Colloseum tanpa atap yang khusus disediakan bagi wisatawan. Tempat duduk ini menghadap tanah lapang tempat lahan pertunjukkannya dengan sebuah tungku sebagai salah satu kelengkapan pertunjukkan. Dilatarbelakangi langit senja memerah saat Matahari kembali ke peraduan jelas menambah kesan magis tarian ini. 

Pertunjukkan Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu dilangsungkan setiap hari pukul 18.00. Saat Matahari mulai tenggelam, sejumlah penari akan mengenakan sarung bermotif kotak-kotak seperti papan catur memasuki arena pertunjukkan dan mengambil posisi duduk melingkar di hadapan deretan bangku penonton. Suara-suara ritmis serupa akapela dengan ciri khas seruan berbunyi “cak…cak…cak” dilantunkan yang diiringi gerakan serempak. Ini benar-benar menjadi pemandangan dan hiburan bagi telinga, mata, dan mungkin juga bagi jiwa Anda. Salah satu keistimewaan tari kecak adalah tidak mengandalkan alat musik apapun untuk menghasilkan suara multiritmis yang harmonis sebagai pengiring tarian.

WONDERFUL INDONESIA | BALI

0 komentar

Inilah pulau yang paling terkenal di Indonesia. Tempat mengagumkan yang menyimpan gabungan keindahan lanskap alam spektakuler dan budaya yang begitu memikat. Keindahannya selaras dengan orang-orang yang hangat dan ramah. Di sini kebudayaan terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Ada dan tiada wisatawan maka riuh adat dan genderang bunyi tabuhan alat musik tradisional dipentaskan.
Sebagai destiansi paling popular di Indonesia, Bali memiliki resor terbaik di dunia berpadu dengan pantai menawan dan kehidupan malam yang meriah. Majalah Travel and Leisure memilih Bali sebagai  World's Best Island tahun 2009, sementara Lonely Planet's memilih Bali sebagai peringkat kedua Best of Travel 2010.

Bali dikenal dengan sebutan pulau dewata, pulau seribu pura, atau pulau surga. Keindahan alam luar biasa, seperti gunung berapi yang tampak dekat dan besar, sawahnya yang menghampar hijau memberikan rasa damai dan ketenangan, serta butiran pasir dan keindahan lautnya yang mengagumkan. Rasakan oleh Anda sepoi-sepoi dan awan berarak-arak di langit seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya.

Di Bali akan Anda temukan keagungan karya seni dan budaya. Lekuk detail dan simbol-simbol yang seolah lahir dari kreativitas tanpa batas dan terus saja menyempurnakan diri. Bali juga memiliki tariannya yang dramatis dan upacara adatnya yang beragam, seni dan kerajinan tangannya yang indah dan berkualitas. Banyak hal menarik yang ditawarkan pulau eksotis ini, mulai dari kehidupan spiritualnya sampai kuliner dan pengalaman luar biasa, dari surfing, diving sampaitrekking di hutan yang menantang keberanian Anda.  Anda akan menemukan pura indah yang dibangun dengan mengagumkan kemanapun Anda menjejakan kaki di pulau magis bermagnet ini.

Friday, 16 January 2015

JAMU

0 komentar

Jamu warung in Central Java.
Jamu (formerly Djamu) is traditional medicine in Indonesia. It is predominantly herbal medicine made from natural materials, such as parts of plants such as roots, bark, flowers, seeds, leaves and fruits. Materials acquired from animals, such as honeymilkAyam Kampung eggs and goat's bile, are also often used.
Jamu can be found throughout Indonesia, however it is most prevalent in Java, where Mbok Jamu, the traditional kain kebaya-wearing young to middle-aged Javanese woman carrying bamboo basket filled with bottles of jamu on her back, travelling villages and towns alleys, offering her fares of traditional herbal medicine. In many large cities jamu herbal medicine is sold on the street by hawkers carry a refreshing drink, usually bitter but sweetened with honey or palm sugar. The traditional method on carrying the jamu in basket is called Jamu Gendong (lit. carried jamu), however today some jamu seller might ride bicycle. There is also modest street-side warung tent stall that specializing on selling jamus. Herbal medicine is also produced in factories by large companies such as Air MancurNyonya Meneer or Djamu Djago, and sold at various drug stores in sachet packaging. Packaged dried jamu should be dissolved in hot water first before drinking. Nowadays herbal medicine is also sold in the form of tablets, caplets and capsules.

Culture & Religion of Indonesia

0 komentar
Culture & Religion of Indonesia - The present day culture of Indonesia is an outcome of the interplay of age-old- traditions from the time of early migrants and the Western thought brought by Portuguese traders and Dutch colonists. The basic principles, which guide life include the concepts of mutual assistance or "gotong royong" and consultations or "musyawarah" to arrive at a consensus or "mufakat". Derived from rural life, this system is still very much in use in community life throughout the country. Though the legal system is based on the Old Dutch penal code, social life as well as the rites of passage is founded on customary or "adat" law, which differs from area to area. ''Adat'' law has been instrumental in maintaining gender equality in Indonesia. 

Indonesian art forms are greatly influenced by religion. The famous dance dramas of Java and Bali are derived from Hindu mythology and often feature fragments from the Hindu epics such as Ramayana and Mahabharata. 

The crafts of Indonesia vary in both medium and art form. As a whole the people are artistic by nature and express themselves on canvas, wood, metals, clay and stone. The batik process of waxing and dyeing originated in Java centuries ago and classic designs have been modified with modern trends in both pattern and technology. There are several centres of Batik in Java, the major ones being Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan and Cirebon. 

Wednesday, 14 January 2015

9 Hal Menakjubkan Pulau Misool

0 komentar
1. Pantai yang indah bersih belum terjamah
Travelers dapat menikmati segala keindahan pantai berpasir putih ini dengan air laut berwarna turquoise ini dengan sepuasnya. Bahkan sebelum travelers menceburkan diri ke birunya laut, keberadaanan surga bawah laut sudah dapat teridentiikasi
2. Surga berbagai jenis ikan laut
Berbatasan langsung dengan Laut Seram dan perairan laut lepas membuat perairan di sekitar pulau ini menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Sudah terbayang kan oleh travelers pecinta diving akan menemukan berbagai jenis ikan dengan corak yang unik dan sangat indah
3. Taman laut yang indah
Kepulauan Raja Ampat termasuk daerah segitiga karang dunia dimana taman bawah lautnya menyimpan sekitar 75 persen jenis ikan hias dan segitiga karang yang ada di dunia. Nah, terumbu karang yang terbentuk alami dengan berbagai corak dan warna ini bisa menjadi ’background’ buat travelers yang hobi ’jepret-jepret’ dibawah laut.

RAJA AMPAT ISLANDS

0 komentar

Located off the northwest tip of Bird's Head Peninsula on the island of New Guinea, in Indonesia's West Papua province, Raja Ampat, or the Four Kings, is an archipelago comprising over 1,500 small islands, cays, and shoals surrounding the four main islands of Misool, Salawati, Batanta, and Waigeo, and the smaller island of Kofiau.

Raja Ampat Regency is a new regency which separated from Sorong Regency in 2004. It encompasses more than 40,000 km² of land and sea, which also contains Cenderawasih Bay, the largest marine national park in Indonesia. It is a part of the newly named West Papua (province) of Indonesia which was formerly Irian Jaya. Some of the islands are the most northern pieces of land in the Australian continent.

History

The name of Raja Ampat comes from local mythology that tells about a woman who finds seven eggs. Four of the seven eggs hatch and become kings that occupy four of Raja Ampat biggest islands whilst the other three become aghost, a woman, and a stone.
History shows that Raja Ampat was once a part of Sultanate of Tidore, an influential kingdom from Maluku. Yet, after the Dutch invaded Maluku, it was shortly claimed by the Netherlands.

Tuesday, 13 January 2015

Tourism in the Maldives

0 komentar
Tourism is the largest economic industry in the Maldives, as it plays an important role in earning foreign exchange revenues and generating employment in the tertiary sector of the country. The archipelago of the Maldives is the main source of attraction to many tourists visiting the country worldwide.

History

Tourism began in the Maldives in 1972. A United Nations mission on development which visited the Maldive Islands in the 1960s did not recommend tourism, claiming that the islands were not suitable. Ever since the launch of the first resort in Maldives in 1972, however, tourism in Maldives has flourished. The arrival of the first tourist group is estimated to have occurred in February 1972. The group landed at MalĂ©, the capital city of the Maldives, and spent 12 days in the country Maldives. Tourism in Maldives started with just two resorts with a capacity of about 280 beds in Kurumba Village andBandos Island Resort. Kurumba island resort is the first resort which was opened in Maldives then Bandos island resort was opened. At present, there are over 105 resorts located in the different atolls constituting the Republic of Maldives. Over the past few decades, the number of tourists in Maldives has risen continuously. In 2009, local island guesthouses started popping up in the Maldives. This was thanks to a change in regulations that began to officially allow tourists to stay among the local population, rather than just on privately owned resort islands. Today, more than 800,000 tourists visit the Maldives each year. Former President HE Ibrahim Nasir, KCMG introduced tourism in Maldives.

Top 7 Must Places in Bali

0 komentar
Many people say that Bali is overrated, too touristy and not worth to visit. I guess it really all depends how you would enjoy Bali. Not only that it has been popular in it’s own right, with post eat, pray, love, is there still the Bali that started it all?
Regardless, as time has passed, and places may have grown, yes Bali is still what it is somewhat but not quite. If you can look past the many tourists especially during peak season and instead of scorning, enjoy instead the many little business dotted around specifically to cater to tourists, you might just fall in love with Bali.
Bali deserves still the attention it is getting, just to list the Top 10 must visit places is enough to see why you should still travel to Bali.
Uluwatu Temple, Pura Luhur @ Bali
Uluwatu Temple, Pura Luhur @ Bali

Uluwatu Temple – Pura Luhur

Imagine a large rugged limestone cliff with a temple perched on it, almost like a scene from cliffhanger, to add to it’s dramatic grandeur. It is situated in the island commonly known as Bukit Peninsula, where it also include Bali’s few best beaches like Balangan and also has many good surfing spots. The temple is itself a majestic structure, constructed and expanded by many famous safes since in the 11th Century, it perched at the steep cliff of 70 meters above the Indian ocean. If you go even higher grounds nearby, you will be rewarded with breathtaking view of either side and sunsets over Uluwatu temple itself.